"Seluruh dunia adalah panggung, dan kita adalah pemain" Shakespeare.

Pada saat Perang Dunia II, ratusan laporan mengenai UFO banyak bermunculan. Baik dari kelas pasukan maupun kelas petinggi militer dibuat kagum oleh penampakkan benda aneh yang terbang dengan kecepatan sangat tinggi. Mereka menyebutnya dengan UFO, atau Unidentified Flying Object. Indonesia sendiri, mengenal UFO dengan istilah BETA-Benda Terbang Aneh. Istilah BETA sendiri oleh Ketua lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), RJ. Salatun pada era 60an.

Sedangkan, menurut Ensiklopedia Indonesia, UFO adalah Benda Terbang yang Tak Dikenal (sama halnya pengertian UFO secara harfiah). Masih menurut Ensiklopedia Indonesia, UFO mampu membuat hewan-hewan ketakutan, menimbulkan gangguan udara pada radio, serta dapat mendarat di Bumi.
Sejak beratus-ratus tahun yang lalu, sudah banyak laporan mengenai penampakkan UFO. Laporan ini semakin banyak, tatkala Perang Dunia II tengah berkecamuk. Sebagian orang menyebut UFO dengan istilah foo fighter, ada pula yang menyebutkan kata UFO dengan you-foe yang artinya "kau musuh".
Para ilmuwan pun tidak ketinggalan untuk menyelidiki fenomena penampakkan UFO. Namun, para ilmuwan hanya memberikan penjelasan bahwa UFO hanyalah semacam pengleihatan manusia yang salah. Mereka berpendapat bahwa, bisa jadi UFO hanyalah roket, balon udara, bintang, satelit buatan, dan meteor. Juga, masih menurut para ahli, keadaan atmosfir tertentu mampu menimbulkan pengelihatan khayal (semacam ilusi). 


Banyaknya naskah kuno seperti Mahabarata, mitos Anunnaki, dan beberapa kesaksian lain mengenai penampakkan UFO pada masa kuno, semakin memperkuat spekulasi bahwa we are not alone in this universe. Teman saya, Jan Van Der Aa, seorang berkebangsaan Belanda yang sedang menjalankan scholarship di kampus saya, mengatakan bahwa, "Angkasa itu luas sekali, dan Bumi kita hanya berukuran kecil."


Jika kita memang kecil, adakah kehidupan lain di luar Bumi?



Bangunan kuno seperti Pyramid, Lukisan pada gurun Nazca, dan lain sebagainya, telah menimbulkan tanda tanya besar bagi beberpa orang di masa kini. "Darimana mereka mendapatkan pengetahuan seperti itu? Apakah bangunan tersebut dibuat oleh Alien?"


Pada tahun 1966 sampai 1968, Angkatan Udara AS mensponsori studi tentang UFO yang dilaksanakan oleh para ilmuwan dari Universitas Colorado. Dan yang paling menarik adalah, para ilmuwan tersebut tidak mampu membuktikan bahwa UFO berasal dari luar angkasa.

Pemahaman baru pun lahir mengenai UFO. UFO bukanlah sebuah pesawat makhluk luar angkasa, melainkan sebuah pesawat rahasia yang dibuat oleh tangan manusia. Koran Italia II Giornale d' Italia pada tahun 1950, menuliskan sebuah berita yang mengehebohkan. Lewat tulisan seorang Profesor Giuseppe Belluzzo pada koran tersebut, si profesor menerangkan bahwa, tipe piringan terbang telah didesain dan dipelajari di Jerman dan Italia sekitar tahun 1942. Lanjut Belluzzo, dia juga mengatakan bahwa, beberapa kekuatan besar menjalankan piringan terbang dan mempelajari mereka. "Mereka" pada ucapan Belluzzo, menurut saya adalah tipe piring terbang yang lain.


Pada bulan yang sama, seorang teknisi Jerman, Rudolf Schriever, memberikan pernyataan yang tidak kalah menarik kepada majalah Dier Spiegel.  Dia mengatakan bahwa dialah yang menciptakan pesawat yang bertenaga pisau turbin dengan diameter pisaunya sebesar 15 meter. Dia juga mengatakan bahwa ia tidak sendiri dalam mengerjakan proyek tersebut. Namun, nahas menimpa rancangan pesawat ciptaanya, tatkala ketika dia di Cekoslovakia, rancangan pesawatnya telah dicuri Bremerhaven-Lehe. Dan Rudolf sangat yakin bahwa rancangan yang dicuri itu, digunakan untuk mendukung kekuatan asing. Saya berpedapat bahwa kekuatan asing yang dimaksud adalah negara lain.
Tapi, terdapat keanehan dengan apa yang ia ceritakan kepada Dier Spiegel pada wawancara keduanya dengan majalah yang sama pada tahun 1952, dia malah mengatakan bahwa, rancangannya telah dicuri di Regen pada tahun 1945.


Beberapa fenomena UFO pun marak di hampir seluruh belahan Bumi, bahkan setelah era peperangan. Banyaknya video tentang penampakkan UFO sudah bisa kita lihat dia Youtube. Salah satu video yang paling kontroversial adalah autopsi Alien atau makhluk yang diduga dari luar angkasa yang ditemukan di Amerika. Dalam video yang diberi judul Insiden Roswell tersebut, mendokumentasikan tentang makhluk luar angkasa yang di autopsi oleh seorang dokter dan asistennya. Klik di sini untuk melihat videonya. Video tersebut semakin menguatkan spekulasi bahwa di Area 51, selain dipakai sebagai basis militer Amerika, tapi juga sering dijadikan sebagai tempat pendaratan makhluk luar angkasa atau kontak dengan makhluk dari luar Bumi. Namun, beberapa tahun kemudian, seorang yang bernama Ray Santili, mengaku bahwa insiden Roswell itu hanya hoax semata, hanyalah sebuah karyanya saja yang bekerja sama dengan Warner Brothers.

Lalu, ada sebuah berita menarik tentang piring terbang yang jatuh di Rusia. Kali ini, beritanya tidak main-main, menampilkan sebuah piring terbang yang tengah menancap pada tanah di sekitar area hutan dengan disaksikan pihak KGB Rusia.



Tapi, saya menemukan beberapa keanehan pada foto UFO Rusia yang jatuh tersebut. Coba kita lihat foto yang paling atas. Perhatikan pula foto yang bawah. Nah, dari situ kita akan mendapati bahwa jarak antara pepohonan dan UFO tersebut sangat dekat. Saya sudah membuat sketsanya supaya memudahkan Anda untuk mengerti maksud saya.
Dan masih menurut saya, ada yang janggal pada foto kedua. Coba perhatikan bayangan UFO.
Bayangan piring terbang memantul pada semacam batu, dan pohon yang dibelakangnya, semakin menandakan bahwa jarak UFO dan pohon sangat dekat sekali. Logiskah jika jatuhnya benda yang dekat dengan obyek lain tidak menimbulkan kerusakan pada benda-benda sekitarnya? Kecuali jika jatuhnya seperti ini

Pada foto tersebut, tanah tempat jatuhnya UFO tersebut terlalu lapang dibandingkan dengan latar belakangnya yang berupa pepohonan. Dan, masih menurut saya, sepertinya jatuhnya tidak menimbulkan efek hancur yang besar pada tanahnya. Pada salah satu rumus fisika, kita akan menemui bahwa benda jatuh akan memiliki energi potensial. Apakah energi potensial itu? Adalah energi diam yang diakibatkan oleh pengaruh ketinggian. 
Berikut adalah rumus Energi potensial:
Ep = mgh
Jadi, Energi potensial dihasilkan dari perkalian massa benda dikali gravitasi dan dikali lagi oleh ketinggian. Semakin besar massa nya, energinya semakin besar, dan efek destruktifnya akan semakin besar. Tapi pada gambar UFO Rusia tersebut, seakan-akan UFOnya hanya menancap.
Lalu bagaimana dengan video autopsi Alien dari Rusia tersebut? Klik di sini untuk melihat videonya. Saya hanya bisa berpendapat bahwa, tubuh Alien tersebut terlalu kecil, tak berotot banyak layaknya manusia dan lemah, saya tidak yakin bahwa mereka mampu membangun sebuah alat yang lebih besar dari tubuh mereka. 


Pehaman bahwa UFO bukanlah dari luar angkasa terus bergulir. Kali ini, pehaman tersebut diprakarsai oleh Muhammad Isa Dawud, dalam bukunya yang bisa kita jumpai di Indonesia, "Dajjal Akan Muncul Dari Segitiga Bermuda". Hal yang perlu diingat adalah, saya memang tidak akan pernah membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan agama yang bersifat menonjolkan atau merendahkan, sekalipun buku ini memang buku karangan seorang muslim, hal yang akan saya tulis adalah mengenai pemikirannya, bukan kaidah-kaidah agamanya, dan saya sangat selektif dalam memilih sumber. Nah, kita kembali pada pemikiran Muhammad Isa Dawud mengenai piring terbang dan alien!

Dalam tulisan Muhammad Isa Dawud, penulis berkata bahwa:
"Anehnya, kita beranggapan bahwa peradaban apapun diluar Bumi harus lebih maju dibanding peradaban kita". Lanjutnya, "...sekiranya lebih maju daripada kita, tidak ada motivasi untuk berhubungan dengan kita."


Kenapa demikian? Masih menurut Muhammad Isa Dawud, coba kita bayangkan, jika Alien (tokoh yang sering disebut-sebut sebagai dalang dibalik UFO yang berasal dari angkasa luar dengan pengetahuan yang sangat canggih) memang memiliki peradaban yang lebih canggih daripada manusia, kenapa dia harus repot-repot datang ke Bumi? Bukankah dia bisa menciptakan alat (satelit misalnya, dan saya menambahkan: tentunya satelit yang anti radar) yang mampu melihat kita dari jauh atau pada jarak yang tidak dapat ditempuh oleh manusia, lalu menonton kita dari balik layar televisinya, jika memang kita masih menganggapnya sebagai makhluk yang cerdas. Dan jika memang mereka makhluk yang cerdas, semestinya sudah menjajah Bumi. Hal yang sama dilakukan oleh bangsa kolonial pada era peperangan.


Well, saya sudah membaca tulisan Muhammad Isa Dawud, dan saya menjumpai beberapa hal yang unik dalam bukunya. Muhammad Isa Dawud mengatakan bahwa, galaksi yang terdekat dengan bumi adalah Epcylon Aridane. Dan uniknya, saya tidak menemukan nama tersebut di google maupun Wikipedia. Yang saya jumpai hanyalah naman-nama galaksi semacam Andromeda, Pegasus, dan lain sebagainya. Jika ada yang masih penasaran,  klik di sini untuk melihat daftar galaksi terdekat dengan kita.


Dalam bukunya, Muhammad Isa Dawud menceritakan pula bahwa ada seorang yang bernama Daniel Fry yang telah menjadi korban dari penculikan yang diduga sebagai Alien. Daniel Fry dalam buku Muhammad ISa Dawud mengatakan bahwa ia diculik oleh seorang makhluk yang keluar dari piring terbang. Hal yang unik menurut Daniel Fry adalah, orang dalam piring terbang tersebut berbahasa Amerika. 
Saya pun melaukan penyelidikan terhadap orang yang bernama Daniel Fry ini. Namun, ketika saya menyelidikinya lagi, ternyata Daniel Fry tidak lolos dari uji kebohongan yang dikenakan padanya.


Jadi, apakah Muhammad Isa Dawud telah berbohong? Well, saya tidak berpendapat demikian, mungkin saja, dia kurang teliti dalam penggalian fakta, dan kalaupun (sekali lagi, "kalaupun") dia berbohong, pemikirannya tentang bantahan bahwa UFO dikendarai oleh makhluk asing, nampaknya sangat bisa diterima. 

Jadi, jika UFO memang buatan manusia, bagaimana dengan manuskrip kuno?
Saya berpendapat bahwa teknologi UFO ciptaan manusia, sebenarnya hanya mengadaptasi dari teknologi lampau. Tapi itu hanyalah pendapat saya, karena saya berpikir, jika bangsa Indonesia pada zaman dahulu mampu menciptakan Borobudur yang megah dan indah tanpa satupun perekat, tidaklah mustahil bahwa teknlogi bangsa lain pada masa lampau bisa lebih beraneka ragam. Peradaban pada zaman dahulu tidak bisa dipandang rendah. Mereka mampu menyelaraskan alam dan pengetahuan, mereka mampu mengungapkan pernyataan yang luar biasa dari sebuah perenungan.
Mengenai siapa yang membangun bangunan zaman kuno yang sangat agung dan megah, saya hanya bisa berpendapat bahwa, pada setiap bangsa pasti memiliki kecerdasan yang berbeda. Tidak hanya kecerdasan, kebijaksanaan pemerintah ataupun pemimpin adalah modal utama dari suatu bangsa untuk maju. Jadi, saya kira sangat wajar jika kita kan kesulitan untuk memecahkan suatu temuan dari zaman kuno, karena pada masa kini, kita seolah disamakan pengetahuannya dan pemahamannya. Seperti:

"Banyak diantara kita yang menganggap bahwa Vietnam kalah melawan Amerika, padahal? Vietnam lah yang mampu memukul mundur Amerika. Dan parahnya, Amerika membuat film Rambo untuk menutupi rasa malunya. Dan kita pun banyak yang suka Rambo :)"

Kita sajalah yang merasa hidup pada era yang lebih baik dan lebih maju. Padahal?

(Klik di sini untuk melihat UFO buatan manusia dari Wikipedia.)

Lalu, apakah yang mendorong manusia untuk membuat UFO?

Apakah UFO hanyalah bentuk dari propaganda negara Barat untuk bisa menguasai dunia?
Apakah UFO adalah senjata konspirasi tingkat tinggi yang dijalankan oleh konspirator yang mengatur segala konspirasi di dunia ini?
Apakah ada pencucian otak dikalangan militer AS? 
Apakah UFO memang senjata New World Order?
Apakah kita memang makhluk yang paling cerdas di alam semesta?


Yang jelas, tanpa konspirasipun, suatu saat kita juga akan mati. Saya tidak akan menjawab satupun dari pertanyaan-pertanyaan diatas. Karena, seorang konspirator pasti mempunyai rencana cadangan dari A sampai Z atau malah AA, AB dan seterusnya. Dan yang kedua, saya hanya membuka pandangan baru mengenai UFO. Bukankah hidup tenang lebih menyenangkan?

Salam!




Sumber: Wikipedia dan Ensiklopedia Indonesia





 

0 comments:

Post a Comment

 
Top