Gunung salak, salah satu gunung indah di Indonesia. Tetapi, seekor makhluk yang misterius juga tinggal disana.
Makhluk ini disebut Ahool. Ahool dikatakan seperti kelelawar raksasa atau pterosaurus yang masih hidup.
Deskripsi
Ahool dikatakan sebesar anak berumur satu tahun dengan lebar sayap raksasa sekitar 10 kaki(3 meter). Tinggal di hutan hujan terdalam Jawa. Makhluk ini memiliki kepala seperti monyet atau kera dengan Mata besar berwarna hitam. Tubuhnya ditutupi rambut berwarna abu-abu gelap.
Penampakan
Ahool pertama kali dilihat oleh Dr.Ernest Bartels yang pada saat itu sedang menyusuri Gunung Salak.
Pada tahun 1925 Dr.Ernest Bartels yang sedang mejelajahi air terjun di lereng gunung salak, saat itu Kelelawar Raksasa menukik terbang diatas kepalanya.
Pada tahun 1927, sekitar pukul 11:30 malam, ketika Dr. Ernest Bartels berbaring di tempat tidurnya dalam pondoknya dekat sungai
Dr. Bartels mengambil obor dan keluar dari pondok. Kurang dari 20 detik dia mendengar lagi suara A Hool. Ternyata itu adalah kelelawar raksasa yang dia lihat dua tahun lalu.
Bartels mengira makhluk ini bukan kelelawar, melainkan burung raksasa. Cryptozoologist Ivan T. Sanderson tertarik dengan makhluk ini dikarenakan, dia juga pernah bertemu dengan makhluk kelelawar raksasa tetapi bukan di Jawa, melainkan di Gunung Assumbo, Kamerun, Afrika yang bernama Kongamato.
Sebagian Peneliti juga mengira Ahool adalah sisa pterosaurus.
Berdasarkan ciri-cirinya, Ahool mirip dengan Javan wood owl (Strix (leptogrammica) bartelsi) yang memiliki wajah dengan mata hitam yang besar, dan bulu yang membuatnya terlihat besar,lalu paruhnya yang kecil. Karateristiknya yang tersendiri adalah mengeluarkan suara HOOH!! seperti semua burung hantu besar, mereka menakuti semua makhluk yang masuk teritori mereka pada saat musim kawin. Mereka akan menyerang musuhnya dari atas dan belakang. dan tanpa disadari lawannya. selain itu, Javan wood owl ini merupakan burung langka yang sulit diteliti.
Wood Owl
Sekarang mungkin Ahool ini sudah sulit ditemukan yang dikarenakan rusaknya habitat di gunung Salak. Selain itu, ciri-ciri Javan wood owl sangat mirip dengan ahool. memiliki mata besar,tertutupi bulu keabu-abuan, dan mengeluarkan suara HOOOH yang hampir mirip dengan suara A HOOOOOL.
Sekarang mungkin Ahool ini sudah sulit ditemukan yang dikarenakan rusaknya habitat di gunung Salak. Selain itu, ciri-ciri Javan wood owl sangat mirip dengan ahool. memiliki mata besar,tertutupi bulu keabu-abuan, dan mengeluarkan suara “HOOOH” yang hampir mirip dengan suara “A HOOOOOL” jika terdengar secara samar-samar. (Ingat, Dr. Ernest berada pada dekat air terjun sehingga kemungkinan misinterpretasi suara sangat tinggi).
Kemungkinannya Dr. Ernest salah mengidentifikasi. Dilihat dari keadaan penampakan yang hanya sesaat, dan dengan kondisi hutan yang sunyi, bisa timbul sebuah misinterpretasi terhadap suatu entitas yang ada. Dalam kasus ini, mungkin burung atau hewan lain yang bergerak dengan suara terdengar Dr. Ernest, namun karena dalam hutan dan suara terhalang air terjun, bisa jadi dia salah dengar.
Untuk kejadian kedua, kesalahan identifikasi dapat terjadi karena gelapnya malam. Dr. Ernest berkemungkinan mendengar suara yang “Hampir” mirip sehingga menyangka suara itu berasal dari makhluk yang sama. Karena suatu kesan misterius yang ditimbulkan saat penampakan pertama pasti berdampak tinggi.
Jika Dr. Ernest tidak salah, maka makhluk apakah yang sebenarnya terlihat? Bagaimana pendapat anda mengenai makhluk ini? Sampai sekarang makhluk ini belum dilaporkan muncul kembali. Dan akan menjadi salah satu misteri Indonesia yang terpendam selamanya.
0 comments:
Post a Comment