RIM memang telah setuju untuk memenuhi permintaan Menkominfo agar memasang Web Filter untuk situs situs porno yang mudah diakses melalui fitur browser. Namun kapan pelaksanaanya belum diketahui. Alasan tentang kemampuan Blackberry untuk mengunduh konten porno sebenarnya cukup janggal, sebab ada banyak cara dan gadget lain yang mampu mengunduh film film porno itu dengan mudah. Nah kali ini saya menulis intermezo lagi, apakah benar hanya " Web Filter" itu saja yang harus dipenuhi pihak RIM? 


Its All About Money

Menkominfo melalui akun Twitternya (@tifsembiring) hari ini membuat statement yang cukup masuk akal selain alasan awal. Berikut saya tampilkan ScreenShot untuk validasinya. Check it out..


Penomoran diatas saya rasa kurang akurat, begini seharusnya
  1. Tweeps yg budiman, berikut saya akan jelaskan beberapa hal terkait kontroversi peringatan kpd RIM yg mengoperasikan Black Berry di INA
  2. Data Pakar IT: ada 3 juta pelanggan RIM/BB di Indonesia. 2 jt resmi dan 1 jt black market.
  3. Dg rata2 menagih $ 7 USD/org/bulan. RIM menangguk pemasukan bersih Rp 189 Milyar/bln atauRP 2,268 Trilyun/thn. Uang rakyat INA utk RIM
  4. CATAT : RIM Tanpa bayar pajak sepeserpun kepada RI, tanpa bangun infrastruktur jaringan apapun di RI. Seluruh jaringan adalah milik 6 operator di INA.
  5. Salahkah kita meminta “JATAH” buat NKRI spt. Tenaga Kerja, konten lokal, hormati dan patuhi ketentuan Hukum dan UU di RI yg berdaulat ini
  6. Semua operator yg lain sudah menjalankan dan mematuhi UU dan peraturan RI, spt: bayar BHP frekw, pajak, rekrut naker, CSR, bantu korban2 Merapi, korban Mentawai, korban Wasior, bencana2 lainnya dan blokir pornografi.
  7. Kelirukah kita jika minta RIM menjalankan UU dan aturan yg sama? Apakah RIM perlu diberi keistimewaan dan perkecualian?
  8. Saya sdh baca komentar2, haruskah kita selalu me-runduk2 kpd asing? Arogankah kalau mengingatkan asing agr hormati hukum dan UU di INA.
  9. Ini u/kepentingan yg lebih luas. Diberi sepotong “kue kecil” lantas mati2an bela asing. Minta hak yg besar u/ bangsa yg terhormat ini.
  10. Mudah2an tweeps budiman maklum adanya.
Kemana Uang Yang Kami Bayar?

Nah, sebenarnya urusan Uang Pajak lah yang ingin dikemukakan Menkominfo kepada pihak RIM. Jadi please deh jangan membesar besarkan kemampuan Blackberry mengunduh konten bokep untuk cari sensasi, yang efeknya jelek (sinisme) bagi pengguna Blackberry seperti saya. Dan menurut saya, apa bener RIM tidak pernah membayar pajak untuk layanan Paket Blackberry yang telah saya bayar selama ini? lalu uang Paket BIS itu untuk bayar apa? Sekali lagi Pemerintah harus Transparan dalam hal pelunasan pajak bagi pengguna Paket BIS di Indonesia selama ini. Itu uang loh, bukan daun! dan jumlahnya besaaaar sekali. Jangan sampai memalukan bangsa ini dengan menagih pajak dua kali !.

0 comments:

Post a Comment

 
Top