Parasitisme pada Laba-laba Plesiometa argyra
Laba-laba Orb weaver Plesiometa argyra atau Leugauge argyra merupakan mangsa bagi tawon Hymenoepimecis argyraphaga. Tawon ini memiliki cara tersendiri untuk berkembang biak dan tetap menjaga agar larva tawon yang baru lahir tetap aman. Nah, cara yanng digunakan tawon ini adalah berawal dari Tawon betina menyerang laba-laba dengan sengatnya lalu meletakkan telur miliknya diperut laba-laba. Tawon Parasit Hymenoepimecis argyraphaga
Pada beberapa hari berikutnya laba-laba tetap melakukan kebiasaannya seperti biasa ,seperti tidak ada yang berubah, tetap membuat jaring, makan dan lainnya tapi ini hanya berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Beberapa hari berikutnya laba-laba ini akan membuat bentuk jaring yang tidak biasa dibuat oleh si laba-laba di tengah jaringnya sedangkan larva tawon sudah berkembang dan mulai mengisap darah laba-laba melalui sebuah lubang kecil.
Laba-laba korban Plesiometa argyra
Setelah membuat jaring aneh, larva tawon yang sudah berkembang akan memakan laba-laba lalu dibuangnya. Larva ini llau membuat kepompong di tengah jaring aneh yang laba-laba buat. Kepompong ini terus menggantung - gantung pada jaring aneh yang menahan kepompong tersebut tetap di jaring dengan benang lengket laba-laba.
Jaring laba-laba sebelum di parasit (kiri) Sesudah diparasit (kanan)
Larva akan berkembang dalam kepompong menjadi pupa dalam waktu sekitar 4 hari dan menjadi Tawon dewasa 7 hari kemudian. Larva saat berada di perut laba-laba dia akan menyuntikkan cairan kimia yang membuat laba-laba dikendalikan untuk membuat jaring khusus untuk si larva.
Parasitisme pada Ulat oleh Tawon Glyptapanteles liparidis
Parasit biasanya akan merugikan inang(hospes)nya dengan berbagai cara agar si parasit bisa bereproduksi, untuk beberapa tawon biasanya dia akan meletakkan telurnya diatas hospes yang pada akhirnya dimakan oleh larva tawon yang berkembang.
Tawon Glyptapantales dan korban
Tapi nasib lain terjadi pada hospes yang di parasit oleh tawon Glypantales yang memparasit ulat terutama ulat Lymantria dispar, Chrysodeixis chalcites, Thyrinteina leucocerae. Awalnya sama seperti parasit lainnya, Tawon betina datang dan memasukkan telurnya ke tubuh ulat (Biasanya sekitar 80 butir). Lalu si ulat akan melakukan kegiatannya seperti biasa.
Tapi sekitar 11-16 hari berikutnya, Larva tawon yang ditanam di tubuh ulat berkembang dan keluar dari tubuh si ulat. Tapi dalam keadaan ini ulat belum mati, dia hanya berdiam, tidak makan sedangkan para Larva tawon itu membuat kepompong di batang atau dedaunan di sekitarnya.
Ulat Thyrinteina leucocerae yang berkerja sebagai Bodyguard
Ulat ini hanya berdiam di dekat kepompong. Tapi ketika ada predator datang(Mungkin untuk makan k epompong) ulat akan langsung bereaksi, dia akan menggoyangkan kepalanya dengan ganas untuk mengusir predator, dan kebanyakan predator akan pergi dengan cara ini.
Ulat malang itupun terus melakukan tugas sebagai "Bodyguard" para larva sampai Larva berubah menjadi Tawon dewasa dan keluar dari kepompong. Saat larva sudah menjadi tawon dewasa, Ulat sebagai penjaga mereka akan langsung mati.
Jika Ulat jadi Manusia
Masih membingungkan mengapa si ulat mau melindungi parasit, padahal parasit tidak menyuntikkan cairan kimia apapun. Tapi beb erapa peneliti mengatakan bahwa mungkin dalam tubuh ulat masih tersisa 1 atau 2 larva yang berdiam disana untuk mengendalikan sang ulat.
begitulah 2 peristiwa pengendalian otak dalam dunia hewan, dengan satu sentuhan saja parasit bisa mengendalikan hospes, bahkan membantunya berkembang seperti pada peristiwa diatas. Biarpun pada akhirnya hospes akan mati setelah larva parasit berkembang.
Ini adalah Video tentang Nasib Ulat yang diparasit oleh Glyptapantales
0 comments:
Post a Comment