Yeh Ren adalah nama bagi Bigfoot dari Negeri Bambu yang dikatakan memiliki kesamaan dengan Bigfoot benua lain namun memiliki bulu bulu berwarna merah, saya meragukan berita yang ditulis dengan judul yang cukup menggoda seperti ini,...
Begitu tertulis judul satu halaman web yang saya baca,...hhmm saya ingin tahu dari mana penulis mendapat berita itu. Tapi sebelumnya saya ingin cari info tentang Yeh Ren ini lebih dahulu dan ini hasilnya.
The Chinese Wildman
Yeh Ren telah menjadi bagian dari cerita rakyat dan sentral China Selatan selama berabad-abad, disebutkan mahluk ini selalu terlihat di hutan hutan lebat daerah ini . Sering disebut juga sebagai Yeren (berarti "Wildman") atau manusia liar, makhluk digambarkan setinggi 2 meter dengan lapisan tebal rambut berwarna merah atau coklat. Dikatakan Yeren berjalan tegak, dan jejak kaki yang ditemukan dan dilaporkan sebagai milik Yeren sepanjang 44 sentimeter.
Ciri ciri Fisik
"Tinggi sekitar 2 meter, dengan bahu lebih lebar dari seorang pria, dahi yang miring, sepasang mata cekung kedalam dan hidung bulat dengan lubang hidung sedikit menengadah,.
Memiliki cekungan di pipi, telinga seperti manusia, tetapi berukuran lebih besar, dan mata bulat hitam, rahangya juga lebih besar dari kita.
Bibirnya merah delima...aaah saya bercanda!hahahaa....:hammer: bibirnya menjorok keluar dengan bibir atas lebih menonjol. Gigi selebar gigi kuda. Rambutnya coklat tua, panjang dan terjuntai ke atas bahu (keren ya...) Semua wajahnya kaki kecuali hidung dan telinga, ditutupi dengan rambut rambut pendek. lengannya panjang hingga menggantung ke bawah lututnya.
Memiliki tangan yang besar dengan jari-jari sepanjang 15 sentimeter , panjang jempol hanya sedikit lebih pendek dari jari-jari lainnya. Tidak memiliki ekor, dan rambut di badannya pendek lebih tebal dibagian paha, berjalan tegak dengan kaki terpisah (mengangkang)". Semoga tidak ada satupun pembaca yang memiliki pacar dengan ciri ciri diatas seperti bapak dibawah ini... Saya lanjutkan kembali dengan perihal penampakan Yeren ini.
Saksi Mata dan Penampakan
1940
Meskipun secara luas dianggap sebagai mitos takhayul dalam masyarakat Cina kontemporer, Yeren memiliki sejarah penampakan oleh para ilmuwan dan pejabat, bukan hanya rakyat biasa. Pada tahun 1940, ahli biologi Wang Tselin mengaku pernah memeriksa bangkai dari seekor Yeren yang telah mati di wilayah Gansu. Dia mengatakan itu adalah spesimen betina setinggi lebih dari 1,8 meter, dengan tampilan mencolok yang tampak seperti persilangan antara kera dan manusia.
1950
Ahli Geologis Fan Jingquan pada tahun 1950 melaporkan melihat sepasang Yeren yang ia diduga sebagai induk dan anak, di hutan provinsi Shanxi.
1961
Pada tahun 1961, sebuah tim pembangun jalan diduga membunuh "seekor" Yeren perempuan di hutan dekat Xishuang Banna. Pejabat waktu dari Chinese Academy of Sciences tiba ke TKP, namun tubuh mahluk ini lenyap. Para ilmuwan yang melakukan penelitian menyimpulkan bahwa makhluk, yang digambarkan setinggi 1,22 meter ini adalah siamang biasa. Tapi dua puluh tahun kemudian, seorang wartawan yang telah terlibat dalam penyelidikan lebih detail kemudian mengklaim bahwa makhluk yang dibunuh saat itu adalah sejenis Siamang, tapi dari spesies yang belum diketahui.
1976
Pada tahun 1976, sebuah mobil yang membawa enam birokrat pemerintah daerah menemukan seekor makhluk tak dikenal di jalan raya pedesaan di provinsi Hubei. Mahluk itu berusaha melarikan diri dengan memanjat tanggul, tetapi terpeleset dan jatuh ke jalan tepat di depan mobil mereka, mahluk itu merangkak dalam sorotan lampu mobil. Salah satu penumpang yang ketakutan melemparkan batu pada binatang itu dan mahluk itupun melarikan diri. Kejadian ini memicu penyelidikan lain yang lebih intensif oleh Chinese Academy of Sciences, tapi ternyata tidak ada hasil yang memuaskan sampai sekarang.
1980
Satu lagi bukti nyata dari keberadaan Yeren muncul pada tahun 1980 dalam bentuk tangan dan kaki mahluk hominid yang diawetkan. Kisahnya, ada penduduk desa yang telah membunuh seekor Yeren di provinsi Zhejiang pada tahun 1957, dan seorang guru biologi telah membersihkan potongan tangan dan kaki mahluk itu lalu diawetkan. Setelah memeriksa tangan dan kaki, peneliti Zhou Guoxing pada awalnya mengumumkan bahwa mereka tergolong spesies monyet yang tidak diketahui, tetapi kemudian memutuskan mereka berasal dari spesies monyet kera yang besar. Tetapi Zhou menjelaskan bahwa penemuan ini tidak berarti bahwa semua Yeren adalah keluarga kera.
Penelitian dan Pendapat Ahli Biologi
Ada monyet spesies lain yang telah diusulkan sebagai penampakan Yeren yaitu monyet emas(Golden Monkey) yang masuk daftar terancam punah dan sangat langka, namun peneliti lain mengatakan, mungkin Yeren adalah Gigantopithecus yang masih hidup!, sebuah primata raksasa yang sudah punah diyakini pernah hidup di Cina 300,000 tahun yang lalu.
Ahli biologi di East China Normal University menggunakan mikroskop elektron scanning memeriksa sampel rambut Yeren lalu dibandingkan dengan sampel rambut manusia. Kesimpulan mereka adalah Yeh Ren jenis Primata tidak dikenal , primata yang belum diakui dengan afinitas morfologi bagi manusia. Lalu sekeleompok peneliti lain telah mengumpulkan puluhan rambut Yeren dan menelitinya di laboratorium. Li Jian, seorang sejarawan ilmu pengetahuan dan sekretaris jenderal Masyarakat untuk Survei dan Penelitian Wildman dari Cina, mengatakan kepada New York Times bahwa perbandingan mikroskopis dari rambut tersebut dengan sampel dari manusia, kera, kambing, dan babi telah menunjukkan " Yeh Ren ada di tengah tengah antara spesies beruang , kera dan manusia." Hasil penelitian sampel dari berbagai wilayah di China, menurut fisikawan di Universitas Fudan bahwa,
Proporsi zat besi atau seng adalah 50 kali lebih banyak ditemukan pada rambut manusia dan tujuh kali pada rambut primata itu. Seperti yang diamati oleh Poirier dan Greenwell , dengan kata lain bahwa "China Wildman atau Yeh Ren adalah mahluk yang lebih tinggi dari primata yang belum diketahui dalam kamus zoologi." .
Apakah Yeh Ren/Wildman/Yeren adalah Gigantopithecus yang telah berevolusi selama 8 juta tahun?? padahal mahluk ini diklaim sudah punah sejak 350,000 tahun lalu.Dan ternyata website yang menuliskan adanya 400 penampakan Bigfoot merah di China itu menyalin secara mentah dari forteanzoology yang menuliskan "diperkirakan ada 400 penampakan Yeren dalam 20 tahun terakhir".
0 comments:
Post a Comment