Saya mungkin melawan arus bagi para pencinta tempat dan lokasi misterius, tapi judul diatas tidak mengada ada. Saya akan menceritakan kemewahan wisata maritim di segitiga Bermuda tapi juga menelusuri bagaimana awalnya laut yang indah dan tenang ini disebut sebagai Tempat Misterius.
Segitiga Bermuda terletak di Selatan Lautan Atlantik, formasi segitiga dimulai dari Miami lalu ke Puerto Rico dan berakhir di Pulau Bermuda seperti terlihat pada gambar diatas. Arus di perairan sekitaran tidak kencang, rata rata hanya 6 knot saja (Knot: Nautical Miles) setara dengan 11,1 km/jam. Arus yang tidak kencang sangat baik untuk kapal kapal pesiar mewah yang berukuran besar dan yacht club berlabuh disini.
Navigator of the Seas
Majesty of the Seas
Yacht Club
Datanglah ke Karibia atau Nassau,Panama, maka kalian tidak akan merasakan hawa misterius sedikitpun, kalian tidak akan berpikir bahwa ada hantu atau jin dan mahluk asing gentayangan di perairan Bermuda. Tapi justeru akan menemukan lokasi wisata laut berkelas internasional dengan banyak kapal pesiar dan kegiatan olahraga air yang mengasikkan. Namun pada zaman dahulu bukan pariwisata yang menjadi pendapatan terbesar wilayah ini, industri galangan kapal adalah yang paling populer lalu di gantikan oleh industri perbankan. Hingga saat ini pariwisata bukanlah sumber devisa utama di seputaran segitiga Bermuda.
Royal Caribbean Cruise Liner beroperasi disini menyediakan fasilitas hotel terapung berbintang dengan kasino bertaraf internasional diatasnya, semua fasilitas mewah tersedia diatas kapal. Mau panjat tebing atau sekedar berjemur disamping kolam renang juga asik.
Berjemur di pool side
Armada Royal Caribbean Cruise Liner
Pulau Bermuda yang kecil ini sangat di sukai penyelam dan pecinta olahraga air
Lalu bagaimana orang bisa beranggapan bahwa tempat seramai ini menjadi begitu ditakuti? Baiklah , kisah awalnya adalah ketika Christopher Columbus berlayar melalui kawasan ini pada pelayaran ke empatnya, saat itu ia melihat api besar di langit dan kompas di kapalnya tidak berfungsi dengan baik . Tapi apakah benar seperti itu kejadiannya? mari kita lihat catatan Columbus saat itu, yaitu tanggal 5 Desember 1502 di perairan Bermuda.
Api Besar di Langit dan Kegagalan Kompas?
On 5 December 1502, Columbus and his crew found themselves in a storm unlike any they had ever experienced. In his journal Columbus writes,
On 5 December 1502, Columbus and his crew found themselves in a storm unlike any they had ever experienced. In his journal Columbus writes,
For nine days I was as one lost, without hope of life. Eyes never beheld the sea so angry, so high, so covered with foam. The wind not only prevented our progress, but offered no opportunity to run behind any headland for shelter; hence we were forced to keep out in this bloody ocean, seething like a pot on a hot fire. Never did the sky look more terrible; for one whole day and night it blazed like a furnace, and the lightning broke with such violence that each time I wondered if it had carried off my spars and sails; the flashes came with such fury and frightfulness that we all thought that the ship would be blasted. All this time the water never ceased to fall from the sky; I do not say it rained, for it was like another deluge. The men were so worn out that they longed for death to end their dreadful suffering.
Kilatan petir dan guntur yang bersahut sahutan selama satu malam penuh dan sembilan hari di hajar ombak besar akibat hujan badai dan tidak mampu ditembus oleh kapalnya jelas saja merupakan peristiwa alam yang luar biasa, hujan badai dan ribut petir seperti ini bisa terjadi di laut manapun. Kompas jelas saja akan berputar ke segala arah jika kapal terombang ambing dan dihempas mundur oleh gelombang dan itu peristiwa alam normal. Tidak ada yang misterius pada peristiwa ini.
Namun kejadian itu dikatakan sebagai peristiwa ganjil pertama kali di segitiga bermuda. Apakah yang ada di pikiran kalian dengan melihat api besar di langit tanpa mendapat detail kisahnya? meteorkah? atau UFO yang jatuh terbakar? hhhhmmm terlalu berlebihan bukan?.
Hingga kini tidak ada yang bisa menentukan koordinat pasti lokasi saat Columbus mengalami kesalahan Kompas. Menurut perkiraan rutenya, saya kira lokasinya dekat Panama. Memang benar kapal Columbus pernah mengalami kandas dan terdampar selama hampir setahun, tapi penyebabnya dia aja yang salah menghitung kedalaman alur sungai saat memasuki Jamaica. Dalam empat kali pelayarannya, Columbus berulang kali memasuki perairan Bermuda, Bahama, Karibia dan sekitarnya dengan selamat.
Klik disini untuk lebih detail
Jika kalian membantah dengan argumen hilangnya SS Cyclops tahun 1918 dan sebuah armada dagang milik Spanyol pada tahun 1750, maka saya juga punya peristiwa KM.Cahaya Bahari yang hilang dalam pelayaran dari Tobelo ke Manado tahun 2000 di Indonesia, Kapal motor itu memiliki alat navigasi pelayaran yang lengkap dan modern namun hilang begitu saja padahal saat kapal berlayar cuaca sangat bagus, saat itu kapal kelebihan muatan akibat dipenuhi oleh pengungsi yang ingin segera keluar dari Tobleo secepatnya. Penumpang yang jumlahnya puluhan dan bangkai kapalnya hingga kini tidak pernah ditemukan. Tidak ada satu kapal pun yang melaporkan melihat atau bertemu dengan KM.Cahaya Bahari di rute yang sama. Apakah yang terjadi pada ketiga kapal ini? berbanding dengan peralatan navigasi pelayaran tahun 1750,1918 dan 2000 saya bisa pastikan kesiapan awak kapal dan nakhoda untuk mengirimkan tanda bahaya pasti lebih mapan bagi kru kapal tahun 1918 dan tahun 2000. Intinya, mereka sama sama mengalami musibah dilaut namun tidak sempat mengirimkan tanda bahaya ke radio pantai atau kapal terdekat. Namun untuk SS Cyclops saya bisa menelaahnya dengan sedikit berbeda. Berikut kejadian sebelum SS Cyclops bertolak dari pelabuhan Barbados dan hilang di Bermuda.
SS Cyclops berlayar dari pelabuhan Rio de Janeiro,Brazil pada 16 februari 1918 bertujuan ke pelabuhan Baltimore,Maryland Amerika, namun sempat mampir ke pelabuhan Bahia,Salvador pada tanggal 20 Februari 1918 . Kapal Perang pengangkut ini membawa 11,000 ton mangaan untuk materi pembuatan amunisi. Kapal seharusnya hanya mampu menampung beban seberat 8,100 ton saja, namun dipaksakan memuat 11,000 ton. Ini disebut overloaded atau kelebihan muatan yang fatal akibatnya untuk stabilitas (keseimbangan) kapal ketika berlayar.
Jika saya ditempatkan diatas SS Cyclops dan diminta untuk melayarkannya saat itu, saya lebih memilih undur diri sebagai Nakhoda daripada mempertaruhkan nyawa 306 kru kapal .
Sesaat sebelum berlayar, Komandan Worley membuat laporan ke otoritas pelabuhan bahwa silinder mesin sebelah kanan mengalami keretakan dan tidak berfungsi dengan baik, dan kerusakan itu dibenarkan oleh badan survey kelaik lautan kapal setempat, namun kapal tetap dipaksakan berlayar kembali ke Amerika.
Setelah berlayar, kapal melakukan deviasi dan berhenti di pelabuhan Barbados sebab garis timbul lambung kapal menunjukkan bahwa kapal terlalu sarat atau kelebihan muatan. Lagi lagi pihak survey kelaik lautan kapal di Rio de Janeiro mengatakan bahwa muatan sudah disusun dengan tepat dan kapal masih laik laut.
Setelah itu kapal berlayar meninggalkan Barbados menuju Baltimore,Maryland Amerika dan sejak saat itu SS Cyclops tidak pernah terlihat atau melakukan kontak radio dengan radio pantai dan kapal apapun, bangkai kapal juga tidak pernah ditemukan.
Ada sebuah kapal tanker pembawa materi sari gula tebu bernama Amolco yang diisukan sempat melihat SS Cyclops di perairan Virginia pada tanggal 9 Maret 1918, namun isu ini ditepis oleh Kapten tanker Amolco sendiri.
Dan pada tanggal 10 Maret dilaporkan ada badai besar menyapu tanjung Virginia yang bisa saja menenggelamkan SS Cyclops.
Belum lagi satu kemungkinan yang bisa saja terjadi, yaitu kapal di alihkan ke German . Kenapa ? sebab Kapten Worley yang terlahir di Sandstat,Hanover Jerman ini memang sangat Pro Jerman dan bertemperamen kasar terhadap perwira dan kru kapal berkebangsaan lain. Ia dicurigai berpihak kepada Jerman saat WWI dan SS Cyclops di alihkan rutenya ke Jerman pada pelayaran terakhir itu. Tentu saja motifnya adalah muatan Mangaan yang sangat di butuhkan Jerman untuk bahan amunisi.
Livingston stated he believed Gottschalk may have been directly involved in collaborating with Worley on handing the ship over to the GermansJadi kesimpulan saya ada banyak penyebab hilangnya SS Cyclops ini,
1. Kelebihan muatan.
2. Kerusakan Mesin (silinder mesin kanan kapal tidak berfungsi dengan baik)
3. Badai besar yang menghantam kapal di tanjung Virginia.
4. Di selundupkan ke Jerman karena muatan berharga.
Salah satu diantara tiga faktor pertama saja sudah bisa menenggelamkan sebuah kapal, apalagi jika ketiga tiganya terjadi pada satu kapal. Bangkai kapal memang belum ditemukan, namun bukan berarti kapal itu hilang tanpa sebab . Dan jika asumsi kapal dialihkan ke pihak Jerman maka kita tidak akan pernah mendapat pengakuan dari Jerman sampai kapanpun.
0 comments:
Post a Comment